Membawa Perubahan Transformatif: Semangat ‘Ubuntu’ di Global Awareness Conference ke-2

Beacon Academy Jakarta mengadakan Global Awareness Conference (GAC) yang kedua pada 5 Februari 2025. Tema utama acara ini adalah “Ubuntu: I am because we are” (Aku ada karena kita ada). Konferensi ini mempertemukan siswa dari 11 sekolah, termasuk Beacon Academy sendiri dan beberapa sekolah luar negeri. Dua sekolah dari India ikut serta secara online, sementara satu sekolah dari Surabaya juga berpartisipasi. Seluruh acara dirancang dan dijalankan oleh siswa kelas 11, dengan bimbingan guru. Kegiatan dalam konferensi sangat beragam, mulai dari icebreaker, lokakarya, permainan, debat, hingga penampilan langsung. Acara dibuka dengan upacara penyambutan, yang menghubungkan peserta daring maupun luring. Mereka juga mendengarkan pidato inspiratif dari Dr. Namrata Daniel, seorang aktivis hak perempuan sekaligus ilmuwan sosial.

Aktivitas icebreaker dibuat agar peserta bisa saling mengenal dan merasa menjadi bagian dari komunitas. Untuk peserta luring, ada permainan seru seperti Bridging Borders dan The Digital Dilemma, yang mendorong kerja sama dan pemecahan masalah. Peserta daring juga ikut serta dalam Ubuntu Fusion Games, seperti Ubuntu Quest dan Values Relay, yang membantu mereka memahami nilai-nilai utama dari filosofi Ubuntu. Lokakarya memberikan pengalaman langsung untuk bekerja dalam tim, berpikir kreatif, dan mencari solusi atas masalah nyata dengan pendekatan Ubuntu. Ada juga sesi singkat berbagi gagasan, di mana peserta bisa menyampaikan ide serta perspektif baru. Sesi debat menantang peserta untuk berpikir kritis dan berdiskusi secara mendalam. 

Secara keseluruhan, GAC 2025 di Beacon Academy berjalan sangat sukses. Acara ini menjadi wadah bagi siswa untuk terhubung, bekerja sama, dan mendalami makna Ubuntu. Konferensi ini juga menumbuhkan kepemimpinan siswa dan menunjukkan kemampuan mereka dalam mengatur acara besar. Tidak hanya memberi inspirasi bagi para peserta, tetapi juga bagi para guru, dengan mendorong semua pihak untuk menjadi agen perubahan positif. 



Bagikan:

Related News