Proyek Riset Individu (IRP) Middle School tahun ini menjadi sebuah perayaan yang penuh warna atas kemandirian belajar siswa, pemikiran kritis, dan semangat sebagai warga dunia. IRP 2025 mengundang siswa kelas 6–8 untuk mengeksplorasi tantangan nyata di dunia melalui perspektif Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perjalanan dimulai ketika para siswa memilih salah satu dari 17 SDGs, mulai dari aksi iklim hingga pendidikan berkualitas. Mereka kemudian dikelompokkan sesuai dengan tujuan yang dipilih, sehingga dapat berkolaborasi dengan teman-teman yang memiliki minat serupa, sambil tetap menempuh jalur penelitian masing-masing. Sebagai proyek lintas disiplin, IRP juga mengintegrasikan pembelajaran dari mata pelajaran Humaniora dan Pendidikan Pancasila, mendorong siswa untuk melihat isu global melalui lensa internasional sekaligus nasional.
Setiap siswa terlibat dalam proses menyeluruh yang mencakup riset, refleksi, perancangan produk, hingga presentasi publik. Kerangka IRP menekankan keterampilan akademik dan keterampilan hidup penting: berpikir kritis, literasi riset, komunikasi, dan kreativitas. Semua ini terdokumentasi dalam jurnal proses, esai terstruktur, serta produk akhir atau prototipe yang dibuat siswa.
Saat melihat pameran akhir, tampak beragam inovasi hasil karya siswa. Namun, yang lebih menonjol adalah kedewasaan dan keyakinan mereka saat menjelaskan hasil karyanya. IRP tidak hanya menjadi tantangan akademik, tetapi juga wadah bagi siswa untuk menyuarakan nilai-nilai yang mereka pegang serta menawarkan solusi yang bermakna.
Pengalaman IRP 2025 menjadi pengingat betapa relevan dan menginspirasi pendidikan ketika siswa diberi ruang untuk menghubungkan pembelajaran mereka dengan tujuan nyata di dunia. Kami bangga atas visi dan usaha yang ditunjukkan para siswa Middle School, dan menantikan bagaimana mereka akan terus memimpin dengan hati, tujuan, dan aksi nyata.